Selasa, 14 Desember 2010

METODE SOKRATIK dan METODE ARGUMENTASI


METODE ARGUMENTASI
Metode  Argumentasi adalah Metode yang mempunyai kegemaran meyakinkan orang lain tentang pandangan atau anutan
 Argumentasi berdasarkan komposisi proposisi-proposisinya terbagi lima ;

1.(argumen dealektik). Yaitu argumentasi yang terdiri atas proposisi-proposisi yang secara kualitas berada di bawah postulat-postulat aprior, yaitu al-musallamat, al-masyhurat, dan al-maqbulat, yang disepakati oleh kedua pihak dalam debat. Larry King dan sejumlah jurnalis dunia bisa dianggap sebagai salah satu monumen metode ini. Tujuan utmanya adalah mengkanvaskan lawan dengan tujuan komersil maupun lainnya.

2.(argumen retorik). Yaitu argumentasi yang terdiri atas proposisi-proposisi yang secara kualitas lebih rendah dari proposisi-proposisi dalam Al-qiyas Al-Jadali, yaitu al-Musallamat, al-Madhununat, dan al-Masyhurat, dengan tujuan meyakinkan lawan bicara atau komukinan. Biasanya pelaku menggunakan sejumlah perangkat tambahan sebagai pendukung seperti busana dan make up yang menampilkan wibawa, intonasi yang dipadu dengan power sound system, pencahayaan, juga sarana audio visual. Melcom X, Soekarno dan Lenin dianggap sebagai salah contoh sempurna pengguna metode ini. Retorika sendiri dapat dibagi; a) Retorika revolusioner; b) Retorika jenaka, c) Retorika cabul, d) Retorika sentimentil (cengeng), e) Retorika Popular (gaul, genit); f) Retorika sektarian.

3. Al-qiyas asy-syi’ri. Yaitu argumentasi yang terdiri atas proposisi-proposisi imajinatif, dengan tujuan mempengaruhi emosionalitas lawan bicara untuk mencintai atau membenci sebuah tema, produk atau person. Biasanya pelaku melengkapinya dengan pilihan-pilihan kata yang indah, mendayu-dayu, menghentak, meresahkan, melelapkan dan sebagainya. Umar Khayyam dan Nizar Qabbani juga Sutardji bisa dianggap sebagai maestro dalam metode ini. Metode putisi kadang bersifat verbal kadang tekstual.
Ia bisa berbentuk lirik lagu, puisi klasik semacam pantun, puisi bebas, novel, esai, dan sebagainya.

4. Al-qiyas al-mughalathi. Yaitu deduksi yang terdiri atas proposisi-proposisi keliru dan tak beralasan (al-wahmiyat dan al-musytabihat). Biasanya pelaku memilih sejumlah kata yang amigu, multitafsir, dan tak bermakna. Ia juga mesti pandai mencampur adukkan antara konsep dan fakta, antara berita dan opini, antara nilai rasional dan kesimpulan emosinal Metode ini dikenal dengan falasi. Para pukrul bambu, pengacara nakal dan politisi korup punya kemampuan menggunakan metode ini.

5.(argumen demonstratif). Yaitu deduksi yang terdiri atas proposisi-proposisi yang pasti valid atau postulat (al-yaqiniat). Para filosof dan teolog serta matematikawan konsisten menggunakan metode ini. Mulla Sadra dan Rene Descrates mungkin dapat dijadikan sebagai ikonnya.


METODE SOKRATIK
Metode Sokratik adalah seni kebidanan. Ia percaya bahwa tugasnya yang hakiki adalah membantu orang-orang melahirkan pengetahuan dari dalam dirinya sendiri melalui dialog-dialog. Aporia Chepalos dianggap sebagai awal yang baik dalam memulai persalinan pengetahuan. Runtuhnya definisi awal adalah akses masuk pengetahuan yang sangat lebar. Di situ kemudian Socrates, dengan ironinya –karena ia seringkali pura-pura bodoh-, mengajak lawan dialognya untuk tidak naïf terhadap apa-apa yang dianggap sudah “jelas”. Apa itu pengetahuan? Apa itu alam realitas? Apa yang menjadi kebaikan tertinggi manusia? Apa itu perbuatan baik? Adalah hal yang mudah dijawab dalam tataran stereotip yang berkembang di masyarakat. Tapi Socrates kemudian merangsang, bahwa sesungguhnya dalam dialog yang tajam, manusia punya kebajikan dalam dirinya masing-masing untuk mengkaji ulang hakekat segala sesuatu.
Metode Sokratik menitikberatkan kekuatannya bukan pada jawaban, melainkan pada pertanyaan. Pertanyaaan yang tajam mesti sukses menjebol gembok definisi umum dalam rangka membuka jalan masuk bagi dialog yang lebih kuat. Seperti pertemuan 8 Desember lalu dengan tema kemiskinan, seorang berinisial MSF meminta hadirin untuk mendefinisikan apa itu “kemiskinan” sebelum masuk pada perbincangan lebih jauh. Jawabannya beragam, dan ternyata jauh dari stereotip tentang kemiskinan itu sendiri yang biasanya dikaitkan dengan situasi finansial. MSF sukses menjadi bidan, dengan melahirkan kemungkinan bahwa kemiskinan adalah berarti soal keterbatasan akses. Titik tolak diskusi, sebagaimana halnya dialog Chepalos dan Socrates, menjadi bermula, segera pasca keruntuhan definisi umum.
KESIMPULAN

Metode  Argumentasi adalah Metode yang mempunyai kegemaran meyakinkan orang lain tentang pandangan atau anutan Metode Sokratik menitikberatkan kekuatannya bukan pada jawaban, melainkan pada pertanyaan.
Argumentasi berdasarkan komposisi proposisi-proposisinya terbagi lima ;
·         argumen dealektik
·         argumen retorik
·         Al-qiyas asy-syi’ri
·         Al-qiyas al-mughalathi
·         argumen demonstratif
metode sokaratik adalah seni kebidanan
sokaratik dinyatakan bahwa sesungguhnya dalm dialaog yang tajam manusia punya kebajikan dalam dirinya masing masing untuk mengkaji ulang segala sesuatu
pasca sokaartis dijinja





Tidak ada komentar:

Posting Komentar